Kelembaban tanah merupakan salah satu faktor dalam pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Sebagai sumber utama air, kelembaban
tanah berperan krusial dalam mendukung berbagai proses fisiologis
seperti fotosintesis dan akuisisi nutrisi, yang esensial untuk kesehatan
tanaman. Selain itu, kelembaban tanah yang terkelola dengan baik
berkontribusi pada stabilitas suhu di sekitar akar, menciptakan kondisi
optimal untuk pertumbuhan. Namun, fluktuasi kelembaban yang ekstrem,
baik berlebihan maupun defisit, dapat menimbulkan stres fisiologis pada
tanaman dan berdampak negatif terhadap hasil panen.
Pengelolaan kelembaban tanah dapat dimulai dengan analisis profil
tanah. Dengan mengevaluasi karakteristik horizontal tanah, kita dapat
memahami kapasitas retensi air tanah dan pola distribusi kelembaban
pada kedalaman yang berbeda. Data ini memungkinkan penerapan
strategi irigasi yang lebih presisi, termasuk penentuan waktu dan volume
air yang diperlukan berdasarkan kondisi kelembaban aktual.
Selain itu, pemantauan berkelanjutan terhadap kelembaban tanah
menggunakan sensor memungkinkan penyesuaian strategi irigasi yang
adaptif sesuai dengan kebutuhan fisiologis tanaman, menjaga
keseimbangan kelembaban yang optimal dan mencegah masalah
seperti genangan atau kekeringan.