Pemilihan spesies untuk revegetasi lahan bekas tambang memerlukan pendekatan yang hati-hati dengan mempertimbangkan beberapa faktor penting. Analisis kondisi tanah dan iklim setempat membantu menentukan spesies yang dapat tumbuh dengan baik.
Spesies lokal yang tahan terhadap stres dan memiliki nilai ekonomi,seperti legum untuk perbaikan tanah dan tanaman kayu untuk naungan, sangat dianjurkan. Selain aspek ekonomis, penting untuk mempertimbangkan fungsi ekologis tanaman, seperti mencegah erosi dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
Hasil pengamatan menunjukan tanaman Eucalyptus cladocalyx memiliki penggunaan air yang paling tinggi selama berbagai musim. Data menunjukan spesies tersebut memiliki kemampuan toleransi terhadap suhu yang lebih tinggi (Eucalyptus cladocalyx: 21°C to 30°C;Eucalyptus melliodora: 20°C to 27°C; Eucalyptus polybractea: 16°C to 26°C) dan juga toleransi terhadap kondisi kering yang dihubungkan dengan data Vapour Pressure Deficit (VPD) (Eucalyptus cladocalyx: 1.5 kPa to 3.2 kPa; Eucalyptus melliodora: 1.1 kPa to 2.5 kPa;Eucalyptus Polybractea: 1.0 kPa to 2.7 kPa).
SFM-1 Sap Flow Meter digunakan untuk mengevaluasi kebutuhan air dan tingkat toleransi tanaman pada kondisi suhu ekstrim. Berlokasi dilahan tambang Stawell-Gold Mine, 3 jenis spesies tanaman dipantau selama 18 bulan.