Alat Riset Pertanian
  • Home
  • About Us
  • Products
    • Soil
    • Plants
    • Environment
    • Internet of Things
  • Solutions
    • Pemuliaan
    • Kekeringan
    • Kehutanan
    • Greenhouse
    • Hortikultur
    • Irigasi & Fertigasi
    • Fisiologi
    • Perkebunan
  • Case Studies
  • News and Events
  • Contact Us
  • Search
  • Menu Menu
Artificial Light At Night

Perubahan Fisiologis Pada Tanaman

14 August 2024/0 Comments/in Events/by arp_admin2
149

Faktor abiotik, seperti suhu, cahaya, air, dan nutrisi, merupakan komponen lingkungan yang sangat mempengaruhi kehidupan tanaman. Perubahan pada faktor-faktor ini dapat memicu respons fisiologis yang kompleks pada tanaman, mulai dari adaptasi hingga kematian. Respon fisiologis adalah reaksi internal tanaman terhadap perubahan lingkungan. Reaksi ini melibatkan berbagai proses biokimia dan molekuler yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Tanaman memiliki berbagai mekanisme adaptasi untuk menghadapi perubahan faktor abiotik, antara lain, Perubahan morfologi bentuk dan struktur organ tanaman seperti pembentukan akar yang lebih dalam untuk mencari air atau daun yang lebih tebal untuk mengurangi transpirasi. Perubahan fisiologi proses metabolisme, seperti peningkatan produksi hormon stres atau perubahan enzim yang terlibat dalam metabolism dan dalam kondisi ekstrem mutasi genetik dapat terjadi sehingga memungkinkan tanaman memiliki sifat toleran terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem.

Penelitian Artificial Light At Night (ALAN) menyelidiki respon tanaman terhadap lampu taman yang mengekspose pada malam hari. Kolaborasi Badan Riset dan Inovasi Nasional dengan Institut Pertanian Bogor melakukan penelitian ini dilakukan di Kebun Raya Bogor dengan memantau pertumbuhan bibit tanaman jenis Bisbul dan Mahoni. Masing-masing biibit ditanam pada kondisi kontrol dan perlakuan (kontrol tanpa ada pencahayaan tambahan; perlakuan dengan kondisi pencahayaan tambahan). Bibit ditanam pada polybag ukuran 25x25cm dan diletakan pada kondisi sesuai penelitian selama 1 tahun.

Sap flow meter digunakan untuk menganalisa respon tanaman dengan mengukur penggunaan air/konsumsi air tanaman pada masing masing sampel. Pengukuran dilakukan pada kondisi awal bibit ditanam dan akhir penelitian. Hasil pengamatan menunjukan bahwa penggunaan air pada tanaman kontrol lebih tinggi dibandingkan perlakuan. Hal ini menunjukan terdapat pengaruh stress pada tanaman sehingga respon tanaman juga mempengaruhi morfologinya.

https://www.alatrisetpertanian.com/wp-content/uploads/2024/08/2.png 500 500 arp_admin2 https://www.alatrisetpertanian.com/wp-content/uploads/2024/04/logo-labodia-ict-notext.png arp_admin22024-08-14 09:00:182024-08-07 01:50:45Perubahan Fisiologis Pada Tanaman
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Search

Recent News

  • Parameter Utama dalam Kurva Retensi Air Tanah

Discover More

  • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman
  • Mengukur Kandungan Nutrisi Tanah: Nitrogen, Fosfor, dan Kalium (NPK)
  • Sensor Suhu & Kelembaban : Alat Penting untuk Monitoring Lahan
  • Implementasi LEISA dalam Meningkatkan Produktivitas Pertanian
  • Reklamasi Tambang yang Berkelanjutan : Pemilihan Spesies Revegetasi

Latest Solutions

  • Soil Respiration Meter23 July 2025 - 9:37 am
  • Analisa NPK Pada Pupuk Dan Tanah29 April 2025 - 7:08 am
  • Alat Ukur Klorofil Daun23 April 2025 - 2:08 am
Copyright @2024 – ALATRISETPERTANIAN.COM
Dari Data Menjadi Pertunjukan Karya Seni VisualRekayasa-Genetika-Revolusi-dalam-PertanianRekayasa Genetika Revolusi dalam Pertanian
Scroll to top
WhatsApp us