Alat Riset Pertanian
  • Home
  • About Us
  • Products
    • Soil
    • Plants
    • Environment
    • Internet of Things
  • Solutions
    • Pemuliaan
    • Kekeringan
    • Kehutanan
    • Greenhouse
    • Hortikultur
    • Irigasi & Fertigasi
    • Fisiologi
    • Perkebunan
  • Case Studies
  • News and Events
  • Contact Us
  • Search
  • Menu Menu

Parameter Utama dalam Kurva Retensi Air Tanah

2 October 2025/in Knowledge/by arp_admin2
12

Kurva Retensi Air Tanah (Soil Water Retention Curve, SWRC) adalah hubungan antara kandungan air tanah (volumetrik atau gravimetrik) dengan potensial air tanah pada berbagai tingkat tegangan. Kurva ini merupakan salah satu karakteristik hidro-fisik tanah yang paling penting karena menggambarkan ketersediaan air untuk tanaman serta peran tanah dalam siklus hidrologi (Hillel, 1998).

Pemahaman terhadap parameter utama dalam SWRC menjadi krusial, baik dalam penelitian ilmiah maupun praktik lapangan seperti manajemen irigasi, pemetaan kesuburan tanah, hingga prediksi dampak perubahan iklim. Tiga parameter pokok yang umumnya dibahas adalah kapasitas lapang (field capacity), titik layu permanen (permanent wilting point), dan ketersediaan air tanah (available water content, AWC).


Kapasitas Lapang (Field Capacity)

Definisi:
Kapasitas lapang adalah kondisi ketika tanah telah jenuh oleh air, kemudian dibiarkan mengalirkan air gravitasi bebas hingga tersisa hanya air yang tertahan oleh gaya kapiler dan adhesi pada pori-pori tanah. Secara operasional, kapasitas lapang didefinisikan pada nilai potensial air tanah sekitar −33 kPa atau pF 2,54 (Richards & Weaver, 1944).

Makna agronomis:
Pada kondisi kapasitas lapang, tanah berada dalam keadaan paling optimal untuk pertumbuhan tanaman, karena kadar air cukup tinggi namun oksigen tanah juga tersedia memadai. Air yang tersedia pada fase ini dapat dengan mudah diserap oleh akar tanaman.

Faktor yang memengaruhi kapasitas lapang:

  • Tekstur tanah: tanah liat memiliki kapasitas lapang lebih tinggi dibanding pasir.
  • Struktur tanah: agregat stabil meningkatkan pori-pori meso yang menahan air.
  • Kandungan bahan organik: humus meningkatkan retensi air.

Titik Layu Permanen (Permanent Wilting Point)

Definisi:
Titik layu permanen adalah kadar air tanah ketika tanaman tidak lagi mampu menyerap cukup air untuk mempertahankan turgor, sehingga daun tetap layu meskipun ditempatkan dalam atmosfer lembap. Secara operasional, titik layu permanen ditetapkan pada potensial air tanah sekitar −1500 kPa atau pF 4,2 (Briggs & Shantz, 1912).

Makna agronomis:
Pada titik ini, air masih terdapat di tanah, tetapi sebagian besar berada dalam pori-pori mikro dengan tegangan yang terlalu tinggi untuk dapat diserap akar. Kondisi ini menandai batas bawah ketersediaan air bagi tanaman.

Faktor yang memengaruhi:

  • Tekstur: tanah berlempung cenderung memiliki titik layu lebih tinggi dibandingkan pasir.
  • Mineral liat aktif (smektit) menahan air lebih kuat dibanding kaolinit.
  • Kandungan garam dapat meningkatkan tegangan osmotik sehingga mempercepat tercapainya titik layu.

Ketersediaan Air Tanah (Available Water Content, AWC)

Definisi:
Ketersediaan air tanah adalah selisih kadar air tanah pada kapasitas lapang dengan kadar air pada titik layu permanen:

​

dengan θFC = kadar air pada kapasitas lapang, dan θPWP​ = kadar air pada titik layu permanen.

Makna agronomis:
AWC menggambarkan jumlah air yang benar-benar dapat diserap tanaman untuk mendukung proses fisiologis, khususnya fotosintesis, transpirasi, dan transportasi nutrien. Semakin besar nilai AWC, semakin baik kemampuan tanah menyuplai air pada periode antar-irigasi atau hujan.

Contoh nilai tipikal AWC:

  • Tanah pasir: 25–75 mm/m
  • Tanah lempung: 100–200 mm/m
  • Tanah liat: 150–250 mm/m

(Saxton & Rawls, 2006)


Pentingnya Parameter SWRC dalam Pertanian

  1. Penjadwalan irigasi: dengan mengetahui FC, PWP, dan AWC, petani dapat menentukan kapan dan berapa banyak air yang perlu diberikan.
  2. Pengelolaan kesuburan tanah: ketersediaan air memengaruhi difusi nutrien seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.
  3. Pemodelan iklim & hidrologi: parameter SWRC menjadi input penting dalam model neraca air tanah, prediksi kekeringan, serta simulasi dinamika DAS.
  4. Pemilihan varietas tanaman: beberapa tanaman lebih toleran terhadap kondisi AWC rendah, sehingga pemetaan SWRC dapat membantu pemilihan varietas yang sesuai.

Kapasitas lapang, titik layu permanen, dan ketersediaan air tanah merupakan parameter utama yang mendasari interpretasi Kurva Retensi Air Tanah. Ketiga parameter ini bukan hanya konsep teoritis, tetapi juga aplikatif dalam praktik pertanian modern, manajemen irigasi, dan pemodelan iklim. Pemahaman yang tepat terhadap parameter ini memungkinkan pengelolaan lahan yang lebih efisien dan berkelanjutan.


Referensi

  • Briggs, L. J., & Shantz, H. L. (1912). The wilting coefficient for different plants and its indirect determination. Botanical Gazette, 53(1), 20–37.
  • Hillel, D. (1998). Environmental Soil Physics. Academic Press.
  • Richards, L. A., & Weaver, L. R. (1944). Moisture retention by some irrigated soils as related to soil moisture tension. Journal of Agricultural Research, 69(6), 215–235.
  • Saxton, K. E., & Rawls, W. J. (2006). Soil water characteristic estimates by texture and organic matter for hydrologic solutions. Soil Science Society of America Journal, 70(5), 1569–1578.
https://www.alatrisetpertanian.com/wp-content/uploads/2025/10/HEADER-ARTIKEL-ARP-16.png 687 1030 arp_admin2 https://www.alatrisetpertanian.com/wp-content/uploads/2024/04/logo-labodia-ict-notext.png arp_admin22025-10-02 08:00:302025-10-01 08:57:01Parameter Utama dalam Kurva Retensi Air Tanah

Search

Recent News

  • Parameter Utama dalam Kurva Retensi Air Tanah

Discover More

  • Pertumbuhan Batang sebagai Indikator Produktivitas Hutan Tanaman Industri
  • Solusi Analisis Logam Berat di Lapangan : TUNAS
  • Strategi Mengelola Suhu dan Kelembaban untuk Pertanian Berkelanjutan
  • Memahami Data Tanah untuk Pertumbuhan Tanaman yang Lebih Optimal
  • Aplikasi Data Logger untuk Memantau Suhu dan Kelembaban

Latest Solutions

  • Soil Respiration Meter23 July 2025 - 9:37 am
  • Analisa NPK Pada Pupuk Dan Tanah29 April 2025 - 7:08 am
  • Alat Ukur Klorofil Daun23 April 2025 - 2:08 am
Copyright @2024 – ALATRISETPERTANIAN.COM
Apa Itu Kurva Retensi Air Tanah? Definisi, Prinsip, dan Aplikasi dalam Pert...
Scroll to top
WhatsApp us