Alat Riset Pertanian
  • Home
  • About Us
  • Products
    • Soil
    • Plants
    • Environment
    • Internet of Things
  • Solutions
    • Pemuliaan
    • Kekeringan
    • Kehutanan
    • Greenhouse
    • Hortikultur
    • Irigasi & Fertigasi
    • Fisiologi
    • Perkebunan
  • Case Studies
  • News and Events
  • Contact Us
  • Search
  • Menu Menu

Hubungan Suhu Tanah dengan Pertumbuhan Akar Tanaman

28 August 2025/in Knowledge/by arp_admin2
68

Tanah adalah medium utama pertumbuhan tanaman yang berperan tidak hanya sebagai penopang, tetapi juga sebagai regulator lingkungan akar. Salah satu faktor penting yang memengaruhi aktivitas fisiologis akar adalah suhu tanah. Menurut Hatfield & Prueger (2015), suhu tanah mengatur laju perkecambahan, perkembangan akar, serta penyerapan air dan hara. Dengan kata lain, kondisi termal tanah berhubungan langsung dengan produktivitas tanaman di lapangan.

Artikel ini membahas prinsip dasar hubungan suhu tanah dengan pertumbuhan akar, dampaknya pada ketersediaan unsur hara, serta implikasi bagi pertanian modern.


Prinsip Dasar Suhu Tanah

Suhu tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Radiasi matahari – sumber energi utama yang memanaskan permukaan tanah.
  • Kadar air tanah – tanah basah lebih lambat panas dan lambat dingin dibanding tanah kering (Hillel, 1998).
  • Tekstur dan warna tanah – tanah berpasir cepat berubah suhu, sedangkan tanah liat lebih stabil. Warna gelap menyerap panas lebih banyak.
  • Penutupan vegetasi – kanopi tanaman dapat menurunkan fluktuasi suhu tanah.

Menurut Campbell & Norman (1998), suhu tanah yang ideal bagi kebanyakan tanaman tropis berada pada kisaran 20–30°C.

Pengaruh Suhu Tanah pada Perkecambahan dan Pertumbuhan Akar

Suhu tanah menentukan kecepatan perkecambahan benih. Pada suhu terlalu rendah, aktivitas enzim terhambat, sementara pada suhu terlalu tinggi dapat terjadi denaturasi protein (Bewley et al., 2013).

Setelah perkecambahan, akar mulai mengeksplorasi tanah. Suhu tanah yang optimal akan:

  • Meningkatkan laju pembelahan sel akar
  • Mempercepat pemanjangan akar primer dan sekunder
  • Memperbesar luas permukaan penyerapan

Sebaliknya, suhu ekstrem (baik rendah maupun tinggi) dapat menghambat perkembangan sistem perakaran dan mengurangi kemampuan akar menyerap air serta nutrisi (Grzesiak et al., 2013).


Suhu Tanah dan Ketersediaan Hara

Selain memengaruhi pertumbuhan akar, suhu tanah juga mengatur proses kimia dan biologis yang menentukan ketersediaan hara, misalnya:

  • Nitrifikasi (konversi NH₄⁺ ke NO₃⁻) berlangsung optimal pada 25–35°C.
  • Aktivitas mikroba dekomposer meningkat pada suhu hangat, sehingga pelepasan unsur hara dari bahan organik lebih cepat (Paul, 2015).
  • Pada suhu terlalu rendah, difusi ion hara dalam tanah melambat sehingga akar sulit mendapat nutrisi.

Dengan demikian, suhu tanah berperan ganda: memengaruhi akar sebagai penyerap dan tanah sebagai penyedia hara.

Dalam praktik pertanian, pemantauan suhu tanah dapat membantu petani dalam:

  1. Menentukan waktu tanam – benih lebih cepat berkecambah jika suhu tanah berada dalam kisaran optimal.
  2. Mengelola mulsa atau penutup tanah – mulsa organik/plastik membantu menstabilkan suhu tanah (Kasirajan & Ngouajio, 2012).
  3. Mengoptimalkan irigasi – kelembaban tanah yang sesuai dapat menjaga fluktuasi suhu.
  4. Mengurangi stres tanaman – terutama pada daerah tropis dengan fluktuasi suhu ekstrem di permukaan tanah.

Sensor suhu tanah modern memungkinkan pemantauan secara real-time, sehingga petani dapat menyesuaikan strategi budidaya dengan cepat.

Suhu tanah merupakan faktor lingkungan krusial yang mengatur pertumbuhan akar dan ketersediaan hara. Suhu optimal tidak hanya mempercepat perkecambahan dan perkembangan akar, tetapi juga meningkatkan aktivitas mikroba tanah yang penting bagi kesuburan. Oleh karena itu, pemantauan suhu tanah menjadi bagian penting dalam pertanian berkelanjutan dan presisi.


Referensi
  • Bewley, J. D., Bradford, K., Hilhorst, H., & Nonogaki, H. (2013). Seeds: Physiology of Development, Germination and Dormancy. Springer.
  • Campbell, G. S., & Norman, J. M. (1998). An Introduction to Environmental Biophysics. Springer.
  • Grzesiak, M. T., et al. (2013). Influence of soil temperature on root growth and nutrient uptake. Acta Physiologiae Plantarum.
  • Hatfield, J. L., & Prueger, J. H. (2015). Temperature extremes: Effect on plant growth and development. Weather and Climate Extremes.
  • Hillel, D. (1998). Environmental Soil Physics. Academic Press.
  • Kasirajan, S., & Ngouajio, M. (2012). Polyethylene and biodegradable mulches for agricultural applications. Agronomy for Sustainable Development.
  • Paul, E. A. (2015). Soil Microbiology, Ecology and Biochemistry. Academic Press.
https://www.alatrisetpertanian.com/wp-content/uploads/2025/08/HEADER-ARTIKEL-ARP-6-1.png 687 1030 arp_admin2 https://www.alatrisetpertanian.com/wp-content/uploads/2024/04/logo-labodia-ict-notext.png arp_admin22025-08-28 03:53:132025-08-28 03:53:13Hubungan Suhu Tanah dengan Pertumbuhan Akar Tanaman

Search

Recent News

  • Parameter Utama dalam Kurva Retensi Air Tanah

Discover More

  • Menjaga Kesehatan Tanah untuk Pertanian Berkelanjutan
  • Dasar Pengukuran Kelembaban Tanah
  • Memahami Total NPK, Available NPK, Rasio C/N, dan Bahan Organik
  • Pentingnya Kelembaban Tanah dalam Pertanian Berkelanjutan
  • Apa Itu Infiltrasi Dan Metode Pengukurannya

Latest Solutions

  • Soil Respiration Meter23 July 2025 - 9:37 am
  • Analisa NPK Pada Pupuk Dan Tanah29 April 2025 - 7:08 am
  • Alat Ukur Klorofil Daun23 April 2025 - 2:08 am
Copyright @2024 – ALATRISETPERTANIAN.COM
Mengapa Suhu dan Kelembaban Penting dalam PertanianDampak Kelembaban Udara Terlalu Rendah bagi Tanaman
Scroll to top
WhatsApp us