Kandungan NPK Tanah Alami
Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) merupakan unsur hara makro esensial yang memengaruhi kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. Setelah kita memahami pentingnya kandungan NPK tanah pada Artikel ini. Selanjutnya kami akan mengulas kandungan alami NPK dalam berbagai jenis tanah tanpa pengaruh pemupukan buatan. Tujuan dari penulisan ini adalah memberikan gambaran rentang konsentrasi NPK alami serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa kandungan NPK alami sangat bervariasi tergantung pada jenis tanah, iklim, dan kondisi biologis, dengan rentang umum untuk N total (0,02–0,5%), P total (200–1000 mg/kg), dan K total (0,5–2%). Pemahaman terhadap kisaran alami NPK penting untuk mendukung pengelolaan tanah secara berkelanjutan dan efisien.
Kesuburan tanah merupakan salah satu faktor penting yang menentukan produktivitas tanaman. Unsur hara makro primer seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) dibutuhkan dalam jumlah besar untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Dalam tanah alami tanpa pemupukan, NPK berasal dari pelapukan bahan organik, aktivitas mikroorganisme, serta peluruhan mineral tanah (Havlin et al., 2014).
Pemahaman tentang kadar alami NPK sangat penting untuk evaluasi kesuburan tanah secara alami dan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan pengelolaan lahan pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Kandungan Nitrogen (N)
-
Kandungan nitrogen total tanah berkisar antara 0,02% – 0,5% atau setara dengan 200 – 5000 mg/kg (Brady & Weil, 2016).
-
N tersedia dalam bentuk nitrat (NO₃⁻) dan amonium (NH₄⁺) biasanya hanya sekitar 10 – 100 mg/kg (Havlin et al., 2014).
-
Kandungan N sangat dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, aktivitas mikroba tanah, dan kehilangan melalui pencucian (leaching) terutama di daerah beriklim basah (Schoenholtz et al., 2000).
Kandungan Fosfor (P)
-
Fosfor total berkisar 200 – 1000 mg/kg, tetapi hanya sebagian kecil (<10%) tersedia bagi tanaman (Foth, 1990).
-
Ketersediaan P dipengaruhi oleh pH tanah dan interaksi dengan unsur logam seperti Fe, Al, dan Ca, yang membentuk senyawa tidak larut (Mengel & Kirkby, 2001).
-
Pada tanah masam, P banyak terikat oleh Al dan Fe, sementara di tanah basa, P terikat oleh Ca menjadi bentuk yang tidak tersedia.
Kandungan Kalium (K)
-
Kalium total dalam tanah alami berkisar 0,5% – 2% (5000 – 20000 mg/kg) (FAO, 2005).
-
K tersedia berkisar 50 – 500 mg/kg, tergantung kandungan mineral liat dan jenis mineral primer seperti feldspar dan mika (Brady & Weil, 2016).
-
Kalium bersifat lebih mobil dibanding fosfor, tetapi lebih stabil dibanding nitrogen.
Variasi Berdasarkan Jenis Tanah
Jenis Tanah | N Total (%) | P Tersedia (mg/kg) | K Tersedia (mg/kg) |
---|---|---|---|
Latosol | 0,10–0,30 | 5–25 | 50–200 |
Aluvial | 0,05–0,20 | 10–40 | 100–300 |
Andosol | 0,20–0,50 | 5–15 | 50–150 |
Grumosol | 0,15–0,40 | 15–50 | 150–400 |
(Tan, 2005; Balai Penelitian Tanah, 2018)
Kesimpulan
Kandungan NPK pada tanah alami bervariasi secara signifikan tergantung pada jenis tanah, kandungan bahan organik, iklim, dan aktivitas mikroorganisme. Rentang umum unsur hara tersedia adalah: N (10–100 mg/kg), P (5–50 mg/kg), dan K (50–500 mg/kg). Informasi ini sangat penting sebagai dasar untuk evaluasi kesuburan tanah dan perencanaan pengelolaan pemupukan yang tepat dan berkelanjutan, terutama di wilayah tropis yang rentan terhadap degradasi hara.
Daftar Pustaka
-
Brady, N.C. & Weil, R.R. (2016). The Nature and Properties of Soils (15th ed.). Pearson Education.
-
Foth, H.D. (1990). Fundamentals of Soil Science (8th ed.). John Wiley & Sons.
-
Havlin, J.L., Beaton, J.D., Tisdale, S.L., & Nelson, W.L. (2014). Soil Fertility and Fertilizers: An Introduction to Nutrient Management. Pearson.
-
Mengel, K., & Kirkby, E.A. (2001). Principles of Plant Nutrition. Springer.
-
FAO. (2005). Fertilizer Use by Crop in Indonesia. Food and Agriculture Organization of the United Nations.
-
Tan, K.H. (2005). Soil Sampling, Preparation, and Analysis (2nd ed.). CRC Press.
-
Balai Penelitian Tanah. (2018). Data Kesuburan Tanah Nasional. Kementerian Pertanian RI.
-
Schoenholtz, S.H., Van Miegroet, H., & Burger, J.A. (2000). A review of chemical and physical properties as indicators of forest soil quality: challenges and opportunities. Forest Ecology and Management, 138(1-3), 335–356.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!